Rasa ini tak dapat dibohongi, hanya kamulah yang bertahta di benakku tapi untuk saat
ini. Jantungku serasa akan copot jikalau aku tak bisa membayangkanmu.
Membayangkan akan senyum indahmu, wajah sendumu, renyah tawamu, mancung
hidungmu, lembut dan merdunya suaramu, serta sopan santunmu.
Tapi aku
tak tahu dimanakah kau akan melabuhkan
hatimu pangeranku. Seharian melihatmu membuatku amat sangat gembira. Aku senang
karena dalam satu hari aku bisa terus melihatmu, walau kau tak pernah menatapku
dan hanya acuh padaku. Kau yang tak pernah peka akan kehadiranku dan kau yang
tak pernah paham atas diriku yang selalu berada di belakangmu. Ketika aku
berdiri dibelakangmu, aku hanya bisa menundukkan kepalaku dengan jantung yang
berdegup kencang dan berharap kau akan mendengar kencangnya jantungku berdetak.
Aku tak tahu perasaanku, aku hanya mampu mengungkapkan apa yang kurasa di kertas putih dan berdoa kepada sang pembolak balik hati agar kau bisa memahami apa yang kurasakan saat ini.
Aku senang melihatmu tersenyum, aku terlarut mendengar kau mengaji, aku senang mendengar dan melihat apapun tentang dirimu. Akulah
seorang penggagum yang hanya bisa mengaggumimu. Tak bisa menyentuhmu, tak
bisa dekat denganmu, tak bisa melihatmu terus menerus secara rutin. Apakah
aku bisa memilikimu? Apakah aku pantas mencintaimu? Apakah aku berhak
menyayangimu? Apakah aku sanggup berada di dekatmu ?
Begitu
banyak wanita disekitarmu memujamu akan ketampanan da kesolehanmu, tapi aku tak
habis pikir hanya satu wanita yang kau pilih untuk menjadi pendampingmu. Kau
terlalu sempurna untuk kumiliki.
Hei pangeran terlalu sempurnanya kah dirimu hingga banyak wanita menginginkanmu???
Hanya doa yang akan kulakukan saat ini. Agar kau bisa menemukan permaisuri dalam hatimu
...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar