Merindukan yang Tak Dapat Kulihat

Kamis, 04 Agustus 2016

Mungkin kali ini saatnya ku utarakan, bagaimana batinku bisa merasakan adanya rasa rindu yang tak tertahan. Rasa rinduku yang tak dapat ku ucapkan bagaikan malam yang ingin melihat matahari. Hal yang tak mungkin tercapai dan terwujud tapi nyata adanya. Entah kau merasakan atau tidak bagaimana rasa ini berkecamuk di dalam degup jantungku. Mungkin hanya aku saja yang dapat merasakannya bukan kamu, dia atau yang lainnya. Aku ingin kau merasakan rindu seperti yang kurasakan, tapi mungkin rindu yang kau punya bukan rindu untukku. Ya ... bukan untukku.

Rindu mu telah di milikinya , akankah dia menyadari rasa yang kau punya ? Kenapa tak kau sampaikan rindumu padaku saja. Aku yang selalu menanti akan rinduan mu tapi malah kau sampaikan rindu itu pada orang yang tak perduli akan kehadiranmu. Kenapa kau inginkan dia yang tak memikirkanmu ? Kenapa hanya dia yang ada di hatimu ? Kenapa hanya dia yang selalu terlintas di depan pandanganmu ? Kenapa bukan aku yang kau harapkan ?

Jawab akan pertanyaan itu seharusnya tak ku tunjukkan padamu, karena kau pun tak akan menjawab dan aku sudah tahu bahwa kau tak akan menjawab "Aku" tapi jawabanmu dan pilihanmu pasti 'Dia". Ya rasa rinduku ini tak akan pernah tersampai di telingamu, mungkin hanya angin yang dapat membawanya . Aku hanya berharap angin yang membawa pesan ini ke telingamu hingga kau pun nantinya akan menyadari bahwa akulah yang merindukanmu, bukan dia, dan bukan mereka. 

Bukan salah rindu ini bila ku alamatkan kepadamu, karena rasa atas debar jantungku tak dapat ku bohongi hanya kau yang ku rindukan, tapi salahkan harap ku yang selalu menginginkanmu namun tak pernah tersampaikan. Bukan salah mata ini yang ingin selalu memandangmu walau secara sembunyi - sembunyi, dan bukan salah telinga ini yang selalu senang mendengar kabar tentangmu. Tapi salahku yang tak bisa berhenti mengaggumimu . . .
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar