" Dia yang menerimaku dengan segala kekurangan ku "

Senin, 29 September 2014

Kabut di pagi hari yang tebal, dinginnya udara pagi yang sejuk, itu semua bisa kurasakan ...
burung - burung berkicau di pagi hari, dan suara deru mesin dapat aku dengar ....
Namun, matahari yang bersinar cerah  tidak bisa aku lihat ...

"Della ... ayo nak makan dulu , kamu belum sarapan , sudah pagi loh ini nak " terdengar suara seorang wanita yang tidak lain adalah ibuku. "iya bunda, aku segera ke sana" kataku pada ibu . Dengan sebuah tongkat aku berjalan tertatih - tatih dan sering  juga aku menabrak meja dan bangku di sekitarku. Aku memang tak bisa melihat tapi aku tau aku mampu melakukan semuanya sendiri, aku tak ingin merepotkan orang lain disekitarku. "Bunda, nanti aku mau jalan - jalan ke taman  ya , aku penat berada di rumah bun " kata ku memohon  pada bunda agar diijinkan. "Kalo kamu mau ke taman ajak pa mamat ya biar nemenin kamu " kata bunda. Pa mamat adalah supir di keluargaku , sudah sejak lama ia bekerja dengan keluargaku. "Iya bunda ..."

Tak lama setelah sarapan pagi, aku ke taman dengan pa mamat . Di sana aku menikmati udara yang sangat sejuk, Tak kala ketika aku sedang duduk menikmati udara yang sejuk , tiba - tiba kepalaku tertimpuk bola basket . Seketika aku pun jatuh dan tiba - tiba seorang pemuda datang dan mengulurkan tangannya membantu aku untuk bangun. Dan dia memohon maaf kepadaku karna telah membuat aku terjatuh kena bola basket tadi. 

"Hey, aku Dygta, maaf ya aku tak sengaja mengenai kepalamu" suara pemuda itu sangat merdu . "aku della, iya aku maafkan, lain kali hati - hati ya main basketnya". " Maaf, beribu maaf tapi kamu ga bisa melihat ya ? " kata dygta dengan suara pelan. "Iya , sudah dari umur 6 tahun aku tak bisa melihat akibat kecelakaan ..." kataku . "Oh begitu, kamu kesini sama siapa ? apa ada yang nemenin kamu ? kamu pulang bagaimana nanti ? Dygta menanyakan bertubi - tubi . "Oh aku sama pa mamat, supir pribadiku , dia yang selalu menemani aku . tapi dia ada di mobil" ... "oh kalo gitu , sampai jumpa dulu ya, aku mau pulang , itu teman - temanku di lapangan sudah mengajakku pulang ".  "dahh .. sampai jumpa lagi " serayaku berkata ke dygta.

Keesokan harinya .....
"Della, ikut bunda yuk jalan - jalan, bunda mau belanja kebutuhan pokok " kata bunda mengajakku pergi berbelanja . "iya bunda, aku ganti baju dulu " kataku ...
Saat di mal, aku bertabrakan dengan seorang pemuda, dan ia meminta maaf kepadaku. Namun aku seperti mengenal suara pemuda itu . "hey della, apa kabar ?" pemuda itu memulai pembicaraan . "Dygta ya ????" seraya ku berkata . " iya aku dygta, ternyata kamu bisa hafal suaraku ya hehe ..." Dygta berkata. "Della pemuda ini siapa ?" bunda bertanya. "Dia dygta bunda, dia teman aku " aku menjelaskan bagaimana pertemuan aku dan dygta kemaren. "oh begitu ya, jadi kamu temennya della, oiya nak bunda titip Della ya, bunda mau belanja, kasian kalo della bunda ajak ke atas". Bunda menitipkan aku ke Dygta . " aahh bunda , masa aku dititipin, emangnya aku anak kecil apa ?" . Bunda Dygta tertawa mendengar ucapanku . "baik bunda, aku jaga Della, gak akan lecet satu pun" Dygta meyakinkan bunda . Bunda mulai belanja di lantai atas di salah satu mal, dan dygta mengajakku ke sebuah kafe untuk ngobrol - ngobrol . Tak terasa lama juga aku berbincang - bincang dengan Dygta , dan sudah lumayan lama juga bunda berbelanja . " nak ayo pulang , sudah sore ternyata nak " bunda mengajakku pulang .

malam harinya ....
Seorang pemuda di seberang sana menelpon ku , aku jawab dan dia berkata "hey della, masih inget gak aku siapa?" .aku terkejut setelah tau pemuda yang menelpon ku itu dygta . "dygta ? dari mana kamu tau nomerku ? tanyaku padanya. "Tadi aku minta pada bundamu pas di parkiran mobil". Dygta menjelaskan . dan kami pun mengobrol panjang lebar hingga tak terasa waktu sudah jam 12 malam ...

Sejak malam itu , dygta rajin menelponku dan ia pun sering main ke rumahku . Hingga suatu hari dia mengajakku jalan - jalan ke taman . Dan aku terkejut , karna dygta menyatakan bahwa selama ini dia menyukaiku . Rasa tak percaya menghinggapi diriku , hingga akhirnya aku bertanya, "apa yang kamu sukai dari aku ? Aku hanyalah seorang gadis buta , Carilah wanita yang layak untuk menjadi kekasihmu , "aku tak peduli kau buta, yang ada dalam benakku bahwa kau wanita cantik yang baik hati dan kau bisa membuatku nyaman " ... "Benarkah itu semua ?" tanyaku pada Dygta . "Percayalah padaku Della, aku mencintaimu ..."


Ternyata tak semua pria itu memandang wanita dari fisik . Aku meyakini itu setelah aku bertemu Dygta ... Aku dan Dygta melewati hari - hari bersama - sama .



Tidak ada komentar:

Posting Komentar